Pernahkah kita berdebat masalah ini dengan orang lain dan ngotot agama kita yang benar? Rasanya pernah, demi membuktikan kesetiaan kita pada agama kita tentu.
Secara objektif untuk mencari kebenaran suatu agama, salah satunya adalah dengan tamsil atau analogi, meskipun hal ini tidak memberikan hasil yang memuaskan bagi kelompok yang ekstrim dan terlampau fanatik dalam beragama. Karena itulah objektifitas perlu bukti.
Tulisan ini tidak akan mengarah kepada argumen bahwa agama a itu benar agama b itu salah, tapi lebih terfokus pada bagaimana cara mengupayakan bahwa kebenaran itu akan diterima dengan sendirinya bagi para pencari kebenaran itu sendiri dengan menggunakan akal dan logika.
Sebuah tamsil mencari mana agama yang benar: seperti mencari kunci di ruang yang gelap untuk membuka pintu yang akan membebaskan orang dari kebutaan. Hanya kunci yang tepat yang bisa membuka pintu.
Seperti yang saya tulis dalam artikel bahasa Inggris untuk konsumsi internasional, "kunci " itu meliputi unsur-unsur dasar seperti berikut: consistent, unmistakable, logical, unquestionable
Kembali kepada pertanyaan, mana agama yang paling benar? Mari kerjakan dulu PR-nya dengan mencari kunci yang dimaksud.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar